Kumala
Chandra L.
23215756
1EB20
Minggu
ke-5 Perkembangan E-Commerce
Perdagangan
elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian,
penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet,
televisi, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer
data elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori
otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-commerce
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali
banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu
halaman-web (website). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat
pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor
ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti
HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak
bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
Perkembangan bisnis e-commerce di
Indonesia melesat dalam lima tahun terakhir. Hasil riset yang diprakarsai
oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor
Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia
mencapai US$8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga
kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun).
Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet
yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di
Indonesia.
"Ini membuat pasar e-commerce
menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat
potensi ke depannya. Apalagi, menjelang pelaksanaan pasar bebas Asean (MEA) di
akhir 2015, banyak pengamat yang memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi market
yang potensial bagi negara lain untuk menjual barangnya," ujar
Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak.com, di Jakarta (27/4).
Menurutnya, salah satu langkah untuk
berbenah adalah dengan memaksimalkan potensi bisnis e-commerce yang telah
terbukti pertumbuhannya terus meningkat. Apalagi, jual-beli online ini hanya
butuh modal kecil namun hasilnya sungguh luar biasa (low cost high impact). “Di
era seperti sekarang ini, semua orang bisa sukses menjadi online seller,”
ujarnya.
Disarankan lagi, bagi mereka yang
ingin mengelola perusahaan e-commerce agar segera memulai usahanya dan tidak
menunda lagi. Harus ada keyakinan bahwa peluang besar bisnis e-commerce itu
terbuka lebar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar