Sabtu, 09 April 2016

Kumala Chandra L.
23215756
1EB20
Minggu ke-5 Perkembangan E-Commerce



Perdagangan elektronik (electronic commerce atau e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik, seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer data elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.

E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.

Perkembangan bisnis e-commerce di Indonesia melesat dalam lima tahun terakhir.  Hasil riset yang diprakarsai oleh Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA), Google Indonesia, dan TNS (Taylor Nelson Sofres) memperlihatkan bahwa tahun 2013 nilai pasar e-commerce Indonesia mencapai US$8 miliar (Rp 94,5 triliun) dan di tahun 2016 diprediksi naik tiga kali lipat menjadi US$25 miliar (Rp 295 triliun).

Potensi ini dibarengi dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 82 juta orang atau sekitar 30% dari total penduduk di Indonesia.

"Ini membuat pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya. Apalagi, menjelang pelaksanaan pasar bebas Asean (MEA) di akhir 2015, banyak pengamat yang memprediksi bahwa Indonesia akan menjadi market yang potensial bagi negara lain untuk menjual barangnya," ujar Fajrin Rasyid, Co-Founder & CFO Bukalapak.com, di Jakarta (27/4).

Menurutnya, salah satu langkah untuk berbenah adalah dengan memaksimalkan potensi bisnis e-commerce yang telah terbukti pertumbuhannya terus meningkat. Apalagi, jual-beli online ini hanya butuh modal kecil namun hasilnya sungguh luar biasa (low cost high impact). “Di era seperti sekarang ini, semua orang bisa sukses menjadi online seller,” ujarnya.

Disarankan lagi, bagi mereka yang ingin mengelola perusahaan e-commerce agar segera memulai usahanya dan tidak menunda lagi. Harus ada keyakinan bahwa peluang besar bisnis e-commerce itu terbuka lebar.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar