Senin, 25 April 2016

Kumala Chandra Lukita
23215756
1EB20

Industrialisasi di Indonesia

Industri adalah bidang yang menggunakan ketrampilan, ketekunan kerja, dan penggunaan alat-alat di bidang pengolahan hasil-hasil bumi dan distribusinya sebagai dasarnya. Sedangkan industrialisasi  adalah sistem produksi yang muncul dari pengembangan yang mantap penelitian dan penggunaan pengetahuan ilmiah.

Era Industri Indonesia dimulai pada jaman kolonial Belanda. Dari beberapa fakta, ternyata era industri di Indonesia berdekatan waktunya dengan awal perkembangan industri di Inggris dan Amerika, yaitu sekitar abad ke-18. Industri di Indonesia sendiri diawali dengan perkembangan pabrik-pabrik gula di pantai utara Jawa. Dulu, pengolahan gula menggunakan teknik manual dan membutuhkan waktu lama. Namun karena prosesnya memakan waktu yang lama, ditambah dengan jumlah permintaan gula yang besar dari Eropa, teknik pengolahan secara manual pun mulai ditinggalkan.

Pada zaman Hindia-Belanda, Indonesia mulai memasuki era industrialisasi yang sebenarnya, yaitu menggunakan mesin-mesin dalam melakukan proses produksi, sehingga mampu menghasilkan produk yang lebih banyak dibandingkan dengan proses manual dengan kualitas yang tetap terjaga.

Dengan didukung dengan modal besar, pada tahun 1830, pabrik gula di Jawa Barat bertenaga mesin dan steam engine mulai berdiri. Sekitar tahun 1937, didirikan pabrik gula menggunakan mesin yang lebih modern di wilayah Wonopringgo, Sragi, dan Kalimati.

Permintaan selanjutnya adalah akan es dan air mineral. Pabrik es dulu dibuka di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1863 dan di Surabaya pada tahun 1866.

Sebaliknya, di berbagai pulau luar Jawa pabrik-pabrik manufaktur modern tetap sedikit hingga akhir 1900. Ini disebabkan oleh penggabungan dari sebagian besar daerah ini ke dalam orbit kolonial. Meskipun beberapa pabrik didirikan Belanda di kota-kota pantai. Dan pada akhir abad ke-18, berkembanglah industri perkereta-apian di Indonesia.

Pada awal kemerdekaan, pembangunan ekonomi di Indonesia mengarah ke perubahan struktur ekonomi kolonial menjadi ekonomi nasional yang bertujuan untuk memajukan industri kecil untuk memproduksi barang pengganti impor yang diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada produk luar negeri.

Pada masa Orde Baru, tepatnya pada tahun 1966, inflasi meningkat tajam sebesar 650% dan defisit APBN lebih besar dari pada seluruh penerimaannya.

Awal masa orde baru menerima beban berat dari buruknya perekonomian orde lama. Tahun 1966-1968 merupakan tahun untuk rehabilitasi industri ekonomi. Pemerintah orde baru berusaha keras untuk menurunkan inflasi dan menstabilkan harga. Maka sejak tahun 1969, Indonesia mulai membentuk rancangan pembangunan yang disebut Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA). Pembangunan ekonomi melalui REPELITA ini mengacu pada sektor pertanian menuju swasembada pangan yang diikuti dengan pertumbuhan industri secara bertahap.

Akibat krisis moneter pada tahun 1997, pertumbuhan ekonomi pada masa Reformasi menurun drastis di tahun 1998, tetapi perlahan-lahan meningkat di tahun 1999. Namun selama tujuh tahun sejak saat itu, ekonomi Indonesia bergerak lambat dengan pertumbuhan yang rendah.

Tujuan pembangunan industri nasional baik jangka menengah maupun jangka panjang ditujukan untuk mengatasi permasalahan dan kelemahan baik di sektor industri maupun untuk mengatasi permasalahan secara nasional, yaitu:
  1. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja industri
  2. Meningkatkan ekspor Indonesia dan pemberdayaan pasar dalam negeri
  3. Memberikan sumbangan pertumbuhan yang berarti bagi perekonomian
  4. Mendukung perkembangan sektor infrastruktur
  5. Meningkatkan kemampuan teknologi
  6. Meningkatkan pendalaman struktur industri dan diversifikasi produk
  7. Meningkatkan penyebaran industri


Faktor pendorong idustrialisasi:
  1. Kemampuan teknologi dan inovasi
  2. Laju pertumbuhan pendapatan nasional per kapita
  3. Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri. Negara yang awalnya memiliki industri dasar/primer seperti baja, semen, kimia, dan industri tengah seperti mesin alat produksi akan mengalami proses industrialisasi lebih cepat
  4. Besar pangsa pasar DN yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan jumlah penduduk. Indonesia dengan 200 juta orang menyebabkan pertumbuhan kegiatan ekonomi
  5. Ciri industrialisasi yaitu cara pelaksanaan industrialisasi seperti tahap implementasi, jenis industri unggulan dan insentif yang diberikan.
  6. Keberadaan SDA. negara dengan SDA yang besar cenderung lebih lambat dalam industrialisasi
  7. Kebijakan/strategi pemerintah seperti tax holiday dan bebas bea masuk bagi industri orientasi ekspor



Tidak ada komentar:

Posting Komentar