Senin, 25 April 2016

Kumala Chandra Lukita
23215756
1EB20

Penyerapan Tenaga Kerja Melalui Transportasi Online

Maraknya jasa transportasi online saat ini tentu membawa dampak di berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia, salah satunya dalam hal kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ambillah contoh jasa transportasi online Gojek. Gojek merupakan awal munculnya sarana transportasi online. Dengan adanya Gojek, masyarakat Indonesia yang semula tidak memiliki pekerjaan bisa mendaftar untuk menjadi supir Gojek.


PT. Gojek Indonesia mengklaim dapat menurunkan jumlah pengangguran di kota besar Indonesia. Saat ini, perusahaan penyedia jasa transportasi berbasis online itu telah menggandeng hampir 30 ribu pengemudi ojek.

Suasana perekrutan driver Go-Jek di Komplek GBK, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (14/8). (Foto: MerahPutih/Venansius Fortunatus)

Nadiem, selaku Chief Executive Officer PT. Gojek Indonesia, mengatakan bahwa Wakil Presiden Jusuf Kalla pun mengapresiasi kehadiran GO-JEK lantaran dapat menurunkan tingkat kemacetan hingga 10 persen. Dia pun siap menggandeng pemerintah dalam upaya mengurangi pengangguran dan kemacetan.
Kehadiran Gojek, sebuah perusahaan berbasis aplikasi untuk ojek, menjadi solusi orang-orang yang tidak bekerja atau yang mengalami nasib PHK. 
"Para korban PHK umumnya terjadi di sektor formal. Dan mereka lari ke sektor informal, seperti Gojek. Secara tidak langsung menyerap tenaga PHK untuk bekerja di sana," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Sasmito Hadi Wibowo, di Gedung BPS, Jakarta, Senin (14/9). Menurut Sasmito, kehadiran Gojek akan berdampak pada hadirnya entrepreneur baru yang bisa membuka lapangan kerja baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar